Kurangi Sampah di Bulan Ramadhan: BEM FT UTM Ajak Warga Bangkalan Gunakan Wadah Pakai Ulang

 


Bangkalan, 21/03/2025 // Bulan Ramadhan merupakan momentum bagi umat Muslim di seluruh dunia untuk memaksimalkan kebaikan. Tidak hanya menebar kebaikan kepada sesama manusia, tetapi juga menjaga bumi dan isinya dengan cara mengurangi sampah dan menggunakan sumber daya secara bertanggung jawab. Direktur Pengurangan Sampah KLHK, Sinta Saptarina pada Diskusi Pojok Iklim (5/4) menyampaikan, “Pada bulan Ramadhan kita dituntut untuk menahan diri dan menahan nafsu. Namun demikian, timbulan sampah di bulan Ramadhan justru tercatat naik 20% dikarenakan jumlah sisa makanan dan sampah kemasan. Melalui Ramadhan Minim Sampah ini, kita ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk memberikan keteladanan dengan perubahan kecil terkait sampah.”, maka dari itu BEM FT mengadakan bagi bagi takjil gratis dengan syarat membawa wadah sendiri.

Kenapa harus membawa wadah sendiri untuk membeli takjil atau ingin berbagi takjil dengan menggunakan wadah yang bukan sekali pakai?. Sedekah jadi salah satu ibadah yang di utamakan umat islam selama bulan ramadhan, akan tetapi, selama ini masih banyak pemberi takjil menggunakan plastik sekali pakai. Sangat disayangkan jika niatan baik untuk berbagi sesama manusia justru berdampak buruk bagi lingkungan. Coba bayangkan dalam sehari 100 orang yang membeli takjil menggunakan wadah sekali pakai apalagi menggunakan plastik yang susah untuk di daur ulang, dan 100 orang berbagi takjil gratis juga menggunakan wadah sekali pakai, sudah berapa sampah yang di hasilkan disetiap harinya. Kita bandingkan jika setiap orang menggunakan wadah yang bukan sekali pakai, apakah tidak akan ada lagi sampah yang menumpuk.


Apakah warga Bangkalan sudah tau bahwasanya kota  Bangkalan sudah punya TPST sendiri yang di resmikan oleh “ PJ Prof.Dr.Arief M Edie.M.Si, pertama kalinya pada tanggal 25 September 2024 11:15 WIB “ (Website Pemerintah Kabupaten Bangkalan). Akan tetapi sangat disayangkan TPST yang baru saja di resmikan sudah dikeluhkan oleh masyarakat Bangkalan. Kami berharap Bupati Bangkalan mengambil keputusan dengan bijak, Karena mengingat perjuangan untuk mendirikan TPST di bangkalan sangatlah rumit. Bukan hanya itu saja yang dikhawatirkan jika TPST sampai dipindah atau di tutup untuk sementara waktu akan terjadi penumpukan sampah dimana-mana. Perlu kita ketahui juga Mentri Lingkungan Hidup sudah merancang akan menghentikan semua TPA sampah terbuka di semua kota yang sudah di umumkan open dumping oleh Bapak Hanif saat menghadiri rapat bersama komisi XII DPR, di Jakarta,Kamis, 27 Februari 2025.
 
Oleh karena itu Bangkalan harus mempersiapkan transisi yang efektif untuk menghadapi pemberhentian TPA  dalam pembuangan sampah terbuka agar tidak terjadi penumpukan sampah dalam skala besar. Dimana bupati sudah mengatakan keberadaan TPST memang sangat diperlukan untuk meminimalisir penimbunan sampah dalam skala besar saat berkunjung ke TPST Bangkalan pada Rabu (28/08/2024) mengutip dari website resmi “Pemerintah Kabupaten Bangkalan” .





Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENUGASAN HARI PERTAMA (08 Agustus 2024)

PENUGASAN HARI KEDUA (9 Agustus 2024)

LIRIK MARS FAKULTAS TEKNIK